Total Tayangan Halaman

Senin, 18 Maret 2019

BOSS or MY LOVE??

Dari semalem keinget terus sama pembahasan tentang keluarga, peran dan kewajiban suami istri. Entah kenapa ini mengusik pikiran gw banget, gatel rasanya mau nulis dari semalam tapi apalah daya si cikal demam so anak prioritas.

Gw benar-benar keusik dengan anggapan pasangan yang suaminya menganggap dirinya adalah pembantu yang harus bekerja keras kemudian melakukan setoran ke istrinya setiap bulan. WHAT THE HELL YOU THINK????? BAgi gw itu pemikiran yang picik banget. Atau gw rasa dy ga baca buku nikah dengan seksama, atau pas pembekalan sebelum menikah dy tidur di dalam kelas so ga dengar apa yang penghulu ceramahin, atau dy itu "kuper" alias kurang pergaulan, atau jangan-jangan malah salah gaul, atau dy de-el-el (karena banyak alasan untuk membenarkan kesalahan seseorang). Ahhhh tetiba kangen sama pak suami, thank you so much pi sudah tidak berpikir dan bersikap sepicik ini.

Coba deh ingat-ingat ketika ijab qabul, coba ingat suasanya, atmosfernya, seolah-olah semesta tuh bergetar mendengar ucapan pengantin pria yang bilang "saya nikahkan dan kawinkan si anu binti anu dg mas kawin tsb TUNAI". Nikah dan kawin cuy, bukan kawin doang, bukan masalah reproduksi doang tapi semuanya, ya batinnya, ya lahiriahnya semua dah menjadi tanggung jawab suami. Suami itu bertanggung jawab penuh menyediakan semua kebutuhan istri dan anak mulai dari pangan, sandang, papan, memberi kemanan dan kenyamanan buat istri dan anak, memberi perhatian dan kasih sayang, kecuali suami memiliki kasus lain yang menyebabkan suami ga bisa penuhin kebutuhan itu misal suami mengidap sakit serius yang mengharuskan dia untuk tidak beraktivitas, atau yah kasus lain yang memang mengharuskan pertukaran peran. Tapi selama suami "jag-jag", sehat, bugar, berakal sehat so sewajarnya suami lah yang berperan menghandle semua yang tadinya tugas dan peran seorang ayah dari istrinya.

Lantas timbul pertanyaan, apa tugas dan peran seorang istri??? Its simple, tugas istri menjaga apa yang sudah suami sediakan. Istri itu tugasnya merawat apa yang ada. Merawat suami, anak, rumah, menjaga kehormatan, harga diri suami. Coba deh bagi para suami klo dah punya rumah nih ya tapi istrinya males ngerawat, banyak debu, nyapu jarang, ga pernah dipel, tampilan rumah ga enak dipandang, emang senang? pasti ada rasa gondok bin sebel, nah makanya ada istri untuk merawat itu, istri juga musti tau tugasnya. Masalah siapa yang ngerjain mau dy kerjain sendiri atau sewa yang bantu-bantu ya ga masalah tetap istri yang mengatur "management rumah" itu. Ga mesti istri yang menghandle semua. Kalau ada anggapan bahwa tugas istri itu gampang atau sebaliknya tugas suami itu enak,eeeitttssssss coba deh bertukar peran. Menurut gw sih ya dua-duanya ya berat.
Suami tiap hari harus mikir cari uang biar istri dan anaknya bisa tetap makan, hidup enak dan nyaman. Istri tiap hari mikir besok masak apa, dan kerjain yang itu-itu terus di rumah yang itu-itu juga, besarin anak bukan hanya sekedar ngasih makan lantas mereka bisa tumbuh besar, ya ga lah, anak kan musti dididik juga biar ga brutal ya kan hehehehe. So Allah tuh dah adil banget ngasih tugas dan kewajiban buat masing-masing peran. Ada kelebihan dan kekurangan dari masing-masing peran itu. So jangan melawan kodrat Allah klo ga mau diambil segala nikmat yang sudah ada.

Oh iya gw mau menganalogikan seperti ini. Allah ajah sudah bekerja keras menciptakan semesta yang begitu luar biasa ini. Kita sebagai manusia cuma tinggal nikmatin ajah, tinggal napas ajah, tinggal pakai ajah nih badan dengan semua fungsinya, tinggal nikmatin pantai, laut, gunung, hutan. Tapi lantas apa manusia yang "THE BOSS" nya?? Tetap Allah "THE BOSS", kita hanya menjaga dan merawat apa yang sudah ada. Nah begitu juga dengan suami istri, suami menyediakan istri yang merawat. Tetap suami yang jadi boss di rumah tangga. Karena istri harus patuh dan tunduk kepada suami (selama masih dalam kebaikan dan tidak membawa kepada keburukan yah). Syurganya istri ya di suami.

Setau gw (pernah denger ceramah ustadz) suami klo pulang kerumah liat istri lelah malah disuruh bantu ko. Suruh tanya kepada istri "apa yang bisa aku bantu sayang?". Ajak istri jalan-jalan. Coba Allah ajah nyuruh suami memuliakan istrinya, lah ko ini suami malah mau nentang suruhan Allah. Kalau berani coba-coba nentang ya silahkan ajah sih, cuma klo gw mah ngeri cuy hahahaha hukum Allah mah ga pernah main-main. Begitu juga istri, suami pulang kerja jangan langsung ngomel atau dikasih pemandangan yang ga enak. Istri harum, nyambut suami pulang dengan senyuman, enak banget dipandang yah. Nah mau istri kaya gini? suami peka yah sama kelelahan istri. Coba perhatikan klo istri sudah ga sempet bersolek, pakai baju seadanya, jangan-jangan karena dy terlalu lelah mengurus anak dan rumah, tanyakan dan berdiskusi untuk mencari solusi.

Hmmm coba klo semua pikiran suami semua merasa klo dy bekerja karena untuk setoran ke bossnya (istri) dan mempertanyakan apa yang dilakukan istrinya. Ga akan bener deh jadinya. Pasti banyak istri-istri yang berontak dan memilih bekerja mati-matian di luar rumah tanpa memperhatikan kondisi rumah.  Ga akan lagi ada istri yang mau ndekem di rumah dengan hanya mengurus rumah dan anak. Anak bakalan dididik sama baby sitter bukan ibunya karena ibunya memilih bekerja diluar rumah FULL. Itu kalau pola pikir dan tolak ukur suami hanya sebatas harta. So bebasin deh perluas pikiran, jangan jadi orang tamak yang hanya berpikir harta-harta doang. Jangan main hitung-hitungan. Harta yang dimanfaat oleh istri dan anak Insya Allah berkah. Rezeki suami Insya Allah malah tambah lancar. Cobain deh klo ga percaya.

Ok buat menutup tulisan ini gw cuma mau bilang buat para suami jangan pernah berpikir kalau istri kalian di rumah itu ga ngapa-ngapain, istri kalian yang tiap mau tidur mikirin bagaimana mengatur jadwal besok dari mulai bangun tidur apa ajah, masak menunya apa dan lain-lain. Suami juga jangan pernah berpikir tentang siapa bos dalam rumah tangga. Bos itu cuma ada di perusahaan tapi di rumah tangga seharusnya kita sama-sama bukan memikirkan masalah strata, atau suami merasa dy capek-capek kerja karena setor ke istri dan mempertanyakan apa feedbacknya dari istri. Istri ga pernah segitunya pak. Semua sudah jelas tentang peran suami istri. Bagi pasangan yang masih berpikir gini coba deh ubah pola pikirnya. Para suami coba ikhlas kalau memang sudah kewajibannya untuk bekerja keras untuk istri dan anak. Istri coba juga ikhlas menjalankan peran dy di rumah. Ikhlas lillahi ta'ala. Jangan pernah menutup mata, telinga dan hati. Jangan sok-sok menjaga ego dengan ga mau berubah. Hidup bukan untuk mempertahankan ego di hadapan manusia gengs, hidup itu untuk ibadah, mendapatkan ridho Allah di dunia dan akhirat. Nah klo menjalankan kodrat yang sudah Allah berikan ajah masih susah gimana mau dapat ridho Allah, gimana mau berkah hidupnya, gimana harkat dan derajatnya mau terangkat, gimana istri mau tunduk dan patuh meraih syurga. Lets muhasabah gengs :)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar